Warga berupaya membasmi ulat bulu dengan melakukan penyemprotan pestisida ke pohon dan rumah yang sudah terserang.
Pemerintah Kabupaten Grobogan sejauh ini masih mengevaluasi kejadian ini. Jika diperlukan Pemkab Grobogan akan meminta bantuan kepada pemerintah provinsi. Sebab peralatan yang belum memadai. Semakin berkurangnya predator pemangsa ulat, diduga menjadi penyebab pesatnya perkembangbiakan ulat.
Dalam waktu dua hari, ulat bulu mampu menghabiskan seluruh daun di satu pohon mangga. Harapan warga menikmati buah mangga pun pupus, karena bakal buah juga habis disantap ulat. Warga pasrah dan berharap pemerintah segera mengambil tindakan.
Enam kecamatan tersebut yakni Purwodadi, Toroh, Grobogan, Brati, Gubug, dan Klambu.
Serangan ulat bulu yang terparah dialami Desa Tunggak di Kecamatan Toroh. Warga semakin resah dan takut terserang gatal. Pasalnya ulat bulu sudah masuk dan menempal di dinding serta atap dalam rumah.
Soyo Budianto, salah seorang warga Desa Tunggak, Rabu (13/4/2011) mengatakan, untuk mengantisipasi merebaknya ulat bulu, warga melakukan penyemprotan secara swadaya ke pohon-pohon mangga dan serut. Dinding dan atap puluhan rumah juga tak luput dari semprotan pestisida.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Grobogan Edi Sudaryanto membenarkan serangan ulat sudah mencapai enam kecamatan. Pihaknya juga sudah menyiapkan stok pestisida dan alat semprot untuk membatu warga membasmi ulat bulu.
0 comments:
Posting Komentar